Sore dan pelangi seusai hujan.
Dan selayaknya pelangi di sore hari seusai hujan,
Berakhirnya hubungan kita membawa bahagia untuk masing-masing dari kita.
Soal beberapa sore,
Yang begitu tenang,
Punya ramai yang tak begitu bising,
Punya sepi yang tak begitu hening,
Ya selayaknya sore yang tanpa dering,
Dengan mentari sore yang berdesing,
Dan hangatnya membawa diri terombang-ambing,
Namun sendiri yang begitu dingin membawa saya hanyut,
Pada rasa yang seharusnya sudah saya lupa,
Yang seharusnya tak perlu lagi saya ingat,
Sore yang saya rindukan,
Sore yang membawa hangat sesungguhnya,
Sore yang membawa sejuk yang sesungguhnya,
Tangan ini benar-benar rindu akan genggamannya,
Kepala ini bener-benar rindu akan dirimu yang selalu mengisinya,
Dan setiap hari,
Saya selalu mengaisi kabarmu,
Untuk setiap,
Bagaimana pagimu berjalan,
Sore,
Siang,
Malam,
Dan bahkan untuk apakah nyenyak tidurmu,
Untuk setiap,
Kuliah,
Pekerjaan,
Kehidupan pribadimu,
Bagaimana kabar semuanya saat ini,
Sesungguhnya saya benar-benar penasaran akan semua hal itu,
Dan sekarang yang tersisa hanya banyaknya rasa sesal,
Soal bagaimana saya seharusnya memperlakukanmu lebih baik,
Soal bagaimana saya seharusnya memberi lebih banyak,
Soal bagaimana saya seharusnya lebih baik dalam mengenalmu,
Soal bagaimana seharusnya kita lebih jarang bertengkar.
Namun soal perpisahan kita yang tak terelakkan,
Saya senang,
Kamu bisa lebih bahagia,
Kamu bisa lebih memeluk dirimu sendiri lebih banyak,
Kamu bisa berkembang lebih tinggi dari mata saya menatap,
Kamu bisa tertawa lebih lebar daripada sebelumnya,
Dan airmatamu tak perlu lagi menetes,
Namun saya sadar,
Adalah hal yang salah apabila saya menghubungimu untuk hal-hal itu,
Dan tak banyak yang dapat terucap,
Selain kata maaf dan terimakasih.
